Bab 2 Neuron dan Impuls Saraf


NEURON DALAM SISTEM SARAF


Ø  Anatomi Neuron dan Glia

ü  Sistem saraf terbagi atas dua tipe sel, yaitu Neuron dan Glia.

1.      NEURON

ü  Satuan kerja utama sistem saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsangan).
ü  Untuk mendapatkan jumlah neuron yang akurat sangat sulit, karena beberapa neuron ukurannya sangat kecil dan perbedaan kepadatan sel pada beberapa system saraf (R.W. Williams dan Herrup;1988)
ü  Ada 2 peneliti yang merintis neurosains, yaitu Charles Sherrington dan Santiago Ramon Y. Cajal. Cajal yang mengaplikasikan metode pewarnaan golgi pada otak balita yang ukuran sel sarafnya lebih kecil,membuktikan bahwa sel-sel saraf tetap terpisah satu sama lain.

·        STRUKTUR SEL HEWAN

1.      Membran
-> Struktur pemisah antara bagian dalam sel dan lingkungan luar yang menyelimuti sebuah sel.
-> Terdapat zat-zat kimia: Ion Natrium, Kalium, Kalsium, Klorida; dan molekul tidak bermuatan: H2O, CO2,O2, dan Urea.

2.      Inti Sel (Nukleus)
->Terdapat kromosom didalamnya.

3.      Sitoplasma
->Bagian sel yang hidup di luar inti sel.
->Terdapat organel-organel; Mitokondria, Retikulum Endoplasma, Ribosom, Badan Golgi, Lisosom, Peroksisom, Sitoskeleton, dan Sentriol.



       








STRUKTUR NEURON MOTORIK PADA VERTEBRATA DAN NEURON SENSORIK

Ø  VARIASI ANTARNEURON

ü  Bentuk sebuah neuron menentukan bagaimana ia berhubungan dengan neuron lain dan menentukan kontribusi pada system saraf.

2.      GLIA

ü  Sel-sel yang mendukung non-neuron dari sistem saraf.
ü  Terletak di parenkim otak dan sumsum tulang belakang.
ü  Fungsi sel glia yaitu: Menyediakan nutrisi untuk neuron, Insulasi neuron secara elektrik, menghancurkan pathogen dan menghilangkan neuron mati, menyediakan petunjuk pengarahan akson dari neuron.

Ø  SAWAR DARAH OTAK (BLOOD BRAIN BARRIERR)

ü  Sebuah antarmuka yang memisahkan antara dua kompartemen utama dari susunan saraf otak.
ü  Fungsi: Mencegah tembusnya bahan kimia masuk ke lapisan otak.
ü  Komponen pembentuk: dinding sel endotel, lamina basal sel endotel, astrosit, dan pada eleksus koroideus ada sel ependim.
ü  Mengapa kita butuh Sawar Darah Otak?
Karena, untuk mencegah kerusakan neuron pada otak, tubuh membentuk sebuah tembok pemisah pada tepi pembuluh darah otak.



                      ü  Cara kerja:
1.      Bergantung pada susunan sel-sel endothelium penyusun dinding pembuluh darah kapiler. Di dalam otak, sel epitel sangat rapat.
2.      Ada dua kategori molekul yang melintasi Sawar Darah Otak, yaitu:
a.      Molekul kecil tidak bermuatan: Molekul O2  dan CO2
b.      Molekul terlarut dalam lemak membrane: Vitamin A dan D
ü  Sawar ini menghalangi zat-zat berbahaya; menghalangi zat-zat kimia yang berguna (nutrisi).
ü  Zat-zat kimia yang ditransportasi secara aktif: Glukosa, Asam amino, beberapa vitamin dan hormone.


Ø  PEMENUHAN NUTRISI NEURON TULANG BELAKANG

ü  Mengapa glukosa menjadi sumber nutrisi neuron satu-satunya?
Karena, glukosa dapat melintasi Sawar Darah Otak pada orang dewasa.
ü  Neuron membutuhkan glukosa dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu, hati juga menghasilkan glukosa dari berbagai jenis karbohidrat, asam amino, dan gliserol.
ü  Jika defisiensi tiamin terjadi, akan mengakibatkan matinya neuron-neuron yang disebut dengan Sindrom Korsakoff yang ditandai dengan kerusakan ingatan yang akut.


IMPULS SARAF

Impuls adalah rangsangan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls juga dapat dikatakan sebagai pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit dan akson. Karena tubuh kita tersusun atas senyawa karbon, maka kekuatan impuls akan sangat berkurang ketika diteruskan menuju otak dan sumsum tulang belakang. Suatu sentuhan di pundak akan lebih terasa dibandingkan dengan sentuhan di perut. Orang yang tubuhnya pendek akan dapat lebih merasakan ibu jari kakinya daripada orang yang tubuhnya tinggi.
              Akson disebut juga neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Akson tidak hanya meneruskan impuls, melainkan impuls diregenerasi oleh akson pada titik tertentu. Bayangkan sebaris orang yang saling berpegangan tangan. Orang pertama menekan tangan orang kedua, kemudian orang kedua menekan tangan orang ketiga dan seterusnya. Impuls akan diteruskansepanjang barisan tanpa mengalami pelemahan karena tiap orang meregenerasi impuls tersebut.
            Singkatnya, karakteristik penghantaran impuls pada akson telah teradaptasi dengan baik terhadap kebutuhan penyampaian informasi dalam sistem saraf.

POTENSIAL JEDA

               Membran neuron mempertahankan sebuah gradien listrik, yaitu sebuah perbedaan muatan listrik  antara bagian luar dan dalam sel. Semua bagian neuron diselubungi oleh membran yang memiliki ketebalan sekitar 8 nanometer (nm) (hampir setebal 0.00001 mm). membran tersebut disusun olehdua lapisan molekul fosfolipid (terdiri dari rantai asam lemak dan grup fosfat). Protein-protein silinder tertanam diantara molekul fosfolipid. Struktur membran sel memiliki kombinasi antara kelenturan, kekakuan, dan kemampuan untuk memperlambat  laju zat-zat kimia dari dan ke dalam sel. Perbedaan voltase pada neuron yang sedang berelaksasi tersebut dikenal dengan nama POTENSI JEDA. Potensi jejda timbul karena adanya protein-protein bermuatan negatif di dalam sel.
            Para peneliti dapat mengukur potensial jeda dengan cara memasukkan sebuah mikroelektrodsa yang sangat kecil ke dalam badan sel sebuah neuron. Elektroda tersebut harus memiliki diameter sekecil mungkin, sehingga dapat dimasukkan ke dalam neuron tanpa menyebabkan kerusakan. Sampai saat ini, elektroda yang umum digunakan terbuat dari tabung gelas sangat tipis, berisi larutan garam berkonsentrasi tinggi, dan memiliki ujung meruncing berdiameter hingga kurang dari 0,0005 mm. mikroelektroda tersebut terhubung dengan alat pencatat, lalu dimasukkan ke dalam neuron. Sirkuit tersebut akan lengkap dengan adanya mikroelektroda referensi yang diletakkan diluar neuron. Apabila kedua elektroda disambungkan dengan voltmeter, maka kita akan memperoleh hasil bahwa neuron bagian dalam memiliki potensial listrikyang relatif lrbih negatif daripada sisi luarnya. Nilai potensial listrik neuron bagian dalam pada umumnya adalah -70 milivolt(mV). Namun nilai tersebut dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah, berbeda-beda untuk tiap neuron.

 Gaya yang memengaruhi ion-ion Natrium dan Kalium.

Membran memiliki karakteristik selektif permeable, yang artinya tidak semua zat kimia dapat melintasi membran dengan mudah. Beberapa ion yang bermanfaat secara biologis dapat melintasi membran melalui kanal-kanal membran yang kadang membuka dan menutup. Ketika membrane berlaksasi, kanal ion natrium akan menutup dan mencegah hampir semua aliran ion natrium. Konsentrasi ion natrium di luar neuron sepuluh kali lebih tinggi daripada konsentrasi didalam neuron, karena adanya pompa natrium kalium. Pompa natrium kalium adalah sebuah kompleks protein yang memompa tiga ion natrium keluar dari sel, dan dua ion kalium kedalam sel secara beulang-ulang. Pompa tersebuat merupakan salah satu bentuk transpor aktif yang mengonsumsi energi. Terdapat beragam racun yang dapat menghentikan kerja pompa ini, begitu pula jika terdapat gangguan aliran darah.
Efektivitas pompa natrium kalium bergantung pada karakteristik membrane yang selektif permeable, sehingga mencegah ion natrium yang telah di pompa keluar kembali melintas masuk kedalam membrane. Oleh karena itu, ion-ion natrium yang telah dipompa keluar membrane akan tetap berada diluar, lain halnya dengan ion kalium. Ion kalium yang dipompa kedalam sel dapat melintas keluar membrane dengan membawa muatan positif. Terdapat 2 gaya yang memngaruhi ion natrium, keduanya berusaha agar ion natrium masuk kedalam neuron. Pertama, pertimbangkan adanya gradient listrik antara ion natrium yang bermuatan positif dan bagian dalam neuron yang bermuatan negative. Kedua, pertimbangkan adanya gradient konsentrasi antara kedua sisi membrane yang memiliki perbedaan sebaran ion-ion.
Dua gaya yang memengaruhi ion natrium untuk masuk kedalam neuron yaitu, gradient listrik dan gradient konsentrasi. Ketika neuron berelaksasi, semua kanal natrium ino tertutup sehingga hamper tidak terjadi aliranion natrium, kecuali ion-ion natrium yang dipompa keluar dari neuron oleh p[ompa natrium kalium. Jika kanal ion kalium pada membrane sel terbuka lebar, maka ion-ion kalium akan lebih banyak mengalir keluar daripada sebaliknya, tetapi alirannya lambat. Gradient listrik dan gradient konsentrasi untuk ion kalium hamper seimbang.






Mengapa ada potensial jeda?

Potensial jeda pasti memberikan suatu keuntungan yang lebih dibandingkan dengan energy yang dikonsumsi oleh pompa natrium kalium. Keuntungan adanya pontensial jeda terletak pada persiapan neoron yang lebih cepat untuk menerima stimulus.potensial jeda pada sebuah neuron dapat diibaratkan seperti busur yang tercentang dan sebuah anak panah. Seorang pemanah akan mencentangkan busur sebelum ia siap memanah pada saat yang tepat. Evolusi telah menerapkan strategi yang sama pada neuron.

        Potensial Aksi

            Potensial pada sebuah neuron dapat diukur dengan menggunakan mikroelektroda. Jadi ketika membran akson sedang berelaksasi, maka hasil pengukuran di dalam akson akan menunjukkan potensial negative yang stabil. Jika kemudian kita menggunakan elektroda tambahan untuk menambah muatan negative, maka kita akan mendapatkan peningkatan muatan negative dalam neuron. Proses perubahan ini disebut dengan hiperpolarisasi. Apabila stimulasi buatan dihentikan, maka muatan dalam akson akan kembali seperti pada saat potensial jeda.
            Contoh pengukuran:
              0
           -20
mV     -40


           -60
           -80
         -100

                                                                      Waktu
 

            Jika kita mengalirkan listrik dengan arus yang lebih besar dari sebelumnya. Stimulus yang melewati ambang batas eksitasi (threshold of excitation) akan menghasilkan deplorasi membrane yang tinggi.
            Pemberian stimulasi di bawah ambang batas (subthershold) akan menghasilkan respons yang proporsional terhadap besar aliran listrik yang diberikan. Pemberian stimulus yang melewati ambang batas akan menghasilkan respons yang sama, respons ini disebut dengan potensial aksi.
           

                                Hukum tuntas atau batal ( All or None Law )

               Potensial aksi terjadi di badan sel dan akson. Kedua sisi ini akan mencapai suatu titik depolarisasi yang teraktivasi oleh perbedaan voltase dan ion untuk memasuki neuron. Pada dendrit pula, mengalami depolarisasi tetapi tidak memiliki kanal-kanal ion, mengakibatkan dendrit tidak menghasilkan potensial aksi.
               Dalam hukum tuntas atau batal ( All or none law) : “Intesitas dan kecepatan potensial aksi tidak bergantung pada intesitas stimulus yang memulai.” Hukum tuntas atau batal menetapkan batasan akan pengiriman informasi pada sebuah akson. Dan cara membedakan anatara stimulus yang kuat dan lemah ialah akson tidak dapat mengirimkan potensial aksi yang lebih besar ataupun lebih cepat. Akson hanya membedakan waktu diantara keduanya. Dalam system saraf mengunakan 2 tipe. Dan mengetahui bahwa potensial aksi itu lebih besar yang menunjukan stimulus yang kuat. Contoh: akson menghasilkan penghantar rasa manis dan pahit.
               Neuron tidak menghasilkan potensial aksi dikarenakan adanya periode refraktori dimana periode ini sel menolak pembentukan potensial aksi. Pada refaktori pertama disebut periode refaktori absolut yang dimana membrane tidak dapat menghasilkan potensial aksi walaupun terdapat stimulus.
Periode kedua, refraktori relative dimana pembentukan potensial aski membutuhkan stimulus lebih besar dari biasanya. Keduanya ini mendasari periode refraktori yang tertutup kanal ion natrium dan laju aliran ion kalium dari neuron lebih cepat.

Perambatan Potensial Aksi

            Penerusan impuls oleh akson tanpa mengalami perubahan kekuatan seiring dengan penambahan jarak adalah hal yang sangat penting. Neuron motor potensial aksi berawal dari bukit akson yaitu penonjolan antara akson dan soma. Ion natrium masuk kedalam satu titik pada akson. Dan menyebabkan lokasi tersebut memiliki muatan lebih positif daripada lokasi lain. Jika ion-ion postif mengalir disepanjang akson dan melintasi membrane maka, menyebabkan lokasi yang berdekatan mengalami sedikit depolarisasi sehingga terpicu mencapai ambang batasnya dan menghasilkan potensial aksi seperti gelombang.
Perambatan potensial aksi,berlangsung lebih lambat dibanding konduksi listrik, karena dibutuhkan nya difusi ion natrium disepanjang akson.

Selubung mielin dan konduksi lompatan 

Selubung mielin adalah lapisan yang terdapat pada akson neuron. Ini mengurangi kapasitansi dan meningkatkan hambatan listrik untuk konduksi listrik yang cepat. Artikel ini akan membahas beberapa aspek tentang tujuan dan fungsi dari selubung mielin dalam sistem saraf manusia.
Selubung mielin bertanggung jawab untuk melakukan dua fungsi penting; pertama, mempercepat konduksi listrik dari neuron, dan kedua, isolasi akson dari atom bermuatan listrik dan molekul.
Akson yang paling tipis menghantarkan impils dengan kecepatan kurang dari 10m/s.
Seandainya tugas saya dalah menyampaikan pean dalam jarak 3 km tanpa bantuan alat apapun maka pesan akan tersampaikan tapi menghabiskan waktu. Akson yang dilengkapi dengan selubung mielin hanya ditemukan pada hewan bertulang belakang. Potensian aksi tidak dapat memiliki kanal-kanal ion.
Setelah potensial aksi muncul pada nodus, ion natrium yang masuk kedalam akson dan berdifusi lebih lanjut. Lompatan potensial aksi dari satu nodus ke nodus lain di sebut dengan konduksi lompatan, konduksi imuls menghemat energi dalam regenerasi potensial aksi. Apabila sebuah akson kehilangan selubu mielin, maka tempat yang dulunya selubung mielin berada akan keurangan kanal-kanal ion natrium.


Neuron lokal

Potensial Berperingkat
Sebagian neuron memiliki akson pendek, neuron tersebut bertukar informasi dengan neuron lain didekatnya ( Neuron Lokal ). Neuron lokal tidak menghasilkan potensial aksi tetapi menerima informasi didekatnya lalu menghasilkan potensial berperingkat. Apabila neuron lokal berstimulasi makan neuron akan mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi yang proposional terhadap stimulus dan perubahan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 11 Perilaku Reproduksi

Bab 5 Perkembangan dan Keplastikan Otak

Bab 13 Biologi Pembelajaran dan Memori