Bab 10 Pengendalian Internal

Modul 10.1

PENGENDALIAN SUHU 



Contoh yang sekilas mungkin membingungkan, tetapi masuk akal apabila dipandang dari sisi pengendalian suhu. Berpuluh-puluh tahun yang lalu, peneliti mengetahui bahwa tikus yang baru lahir memiiki definisi dalam beberapa aspek proses belajar yang terlihat jelas, sama halnya dengan yang terjadi dalam proses makan dan minum. Penelitian lanjutan mengungkapkan bahwa masalah sesungguhnya terletak pada pengendalian suhu. Umumnya penelitian yang menggunkan anak tikus berlansung dalam suhu ruangan, yaitu sekitar 20-23 derajat celcius. Suhu tersebut nyaman untuk manusia dewasa, tetapi amat sangat dingin untuk anak tikus yang baru lahir. Di dalam ruangan yang lebih hangat, tikus-tikus yang baru lahir pun dapat mempelihatkan perilaku awalnya diasumsikan pematangan otak lebih lanjut (Satinoff, 1991).
Hemeostasis dan Alostasis
Psikolog Walter B. Cannon pada tahun 1929 memperkenalkan istilah Hemeostasis, yaitu pengendalian suhu dan semua proses biologi yang mempertahankan keadaan tubuh tertentu dalam kisaran tertentu. Pada banyak kasus, kisaran yang ada sangat sempit sehingga disebut sebagai nilai yang dikehendaki, yaitu nilai yang dipertahankan oleh tubuh. Proses yang mengurangi perubahan nilai yang di kehendaki disebut umpan-balik negarif. Sebagian perilaku yang terstimulasi dapat dideskripsikan sebagai umpan-balik negatif.
Akan tetapi, nilai yang di kehendaki dalam tubuh dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Para peneliti menggunakan alostasis (berasal dari bahasa Yunani yang berarti variable dan berdiri) untuk menggambarkan perubahan dinamis pada nilai yang dikehendaki sebagai bentuk respons terhadap kehidupan pendukung tubuh tersebut atau perubahan lingkungan.
Pengendalian Suhu Tubuh
Manusia pada masa dewasa awal menghasilkan sekitar 2.600 kilo kalori per hari. Menurut anda, kemana semua energi tersebut ditujukan?  Energi tersebut tidak ditujukan untuk pergerakan otot ataupun aktivitas pikiran. Anda menggunakan sekitar dua pertiga energi yang ada untuk metabolisme basal, yaitu energi yang digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh konstan dalam keadaan istirahat.
Hewan amfibi, reptile, dan ikan adalah hewan poikilotermik, yaitu suhu tubuh hewan-hewan tersebut sama dengan suhu lingkungan. Hewan tersebut tidak memiliki mekanisme fisiologi untuk mengendalikan suhu tubuh, misalnya menggigil atau berkeringat.
Mamalia  dan burung adalah hewan hemeotermik, yaitu menggunakan mekanisme fisiologis untuk mempertahankan suhu tubuh yang hampir konstan pada kisaran suhu lingkungan yang besa. Hewan homeotermik dapat memanfaatkan mekanisme fisiologis untuk mengendalikan suhu tubuh mereka dengan berkeringat.
Beberapa mekanisme fisiologis meningkatkan panas tubuh pada lingkungan yang dingin. Cara pertama adalah dengan menggigil. Kontraksi otot, seperti yang terjadi waktu kita menggil akan menghasilkan panas. Cara kedua adalah penurunan aliran darah menuju kulit yang berfungsi untuk mencegah pendinginan darah sebelum mencapai otak, jantung, otot, dan lain sebagainnya. Cara ketiga adalah dengan menegangkan rambut kecil yang tumbuh disekujur tubuh untuk meningkatkan isolasi terhadap panas. Kita juga dapat memanfaatkan mekanisme perilaku yang mengurangi kebutuhan kita terhadap mekanisme fisiologis yang menghabiskan energi.
Manfaat Suhu Tubuh Tinggi yang Konstan
                Mengapa suhu tubuh begitu penting artinya? Mengapa kita mengevolusikan kemampuan mempertahankan suhu tubuh konstan, walaupun konusmsi enegri untuk proses tersebut sangat besar? Mungkin evolusi menghasilkan protein yang stabil pada suhu yang lebih tinggi dari normal. Karakteristik enzim sebuah protein bergantung pada struktur fleksibel protein tersebut, sehingga produksi protein berstruktur kaku yang dapat bertahan dalam suhu tinggi, akan mengurangi keserbabisaan dan fungsinya.
Sel-sel reproduksi memerlukan lingkungan yang cenderung lebih dingin daripada sel-sel lain dalam tubuh. Mamalia jantan yang memiliki skrotum menggantung di luar tubuh membutuhkan suhu yang lebih dingin dari pada bagian tubuh yang lain untuk memproduksi sperma. Wanita hamil disarankan untuk menghindari mandi dengan air panas dan hal-hal yang mungkin menyebabkan pemanasan berlebih pada janin yang sedang berkembang.
otak
Mekanisme Otak
                Bagian hipotalamus paling penting dalam pengendalia suhu adalah bagian anterior dan praoptik yang terletak di anterior sisi anterior hipotalamus. Oleh karena eratnya hubungan antara bagian praaoptik dan bagian anterior hipotalamus, kedua bagian tersebut terkadang di kenal sebagai satu bagian tunggal yang disebut praoptik/hipotalamus (POA/AH).
Pemantauan suhu tubuh oleh POA/AH sebagian besar dilakukan dengan cara memantau suhu bagian itu sendri. Selain memantai suhu di dalam POA/AH, bagian tersebut juga menerima input dari reseptor-reseptor pada kulit dan sumsum tulang belakang yang sensitive terhadap perubahan suhu.
Demam
Demam bukan bagian dari penyakit, melainkan bagian dari pertahanan tubuh melawan penyakit. Masuknya bakteri, virus, jamur, dan pengganggu lain menyebabkan dikerahkannya leukosit untuk menyerang mereka. Leukosit tersebut melepaskan protein kecil yang disebut sitokin yang menyerang pengganggu sekaligus berkomunikasi dengan otak. Demam merepresentasikan peningkatan suhu tubuh dari nilai yang dikehendaki.
Apa demam bermanfaat bagi hewan? Beberapa tipe bakteri tertentu tumbuh lebih lambat pada suhu tinggi dibandingkan pada suhu normal tubuh mamalia, kemudian demam dapat meningkatkan kesempatan suatu individu untuk bertahan terhadap infeksi bakteri. Namun, demam pada manusia lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat, bahkan dapat menyebabkan kematian.

aer

Modul 10.2

Haus

Sekitar 70% bagian dari tubuh manusia terdiri dari air. Kandungan air dalam tubuh harus dikendalikan dalam kisaran yang sempit karena konsentrasi zat kimia yang terlarut dalam air akan menentukan laju reaksi kimia didalam tubuh. Untuk mempertahankan tekanan darah normal, tubuh juga memerlukan jumlah cairan yang cukup didalam system peredaran darah. Individu dapat bertahan tanpa makan selama berminggu-minggu tetapi tidak akan bertahan lama tanpa air.
Mekanisme Pengendalian Kandungan Air
Tiap spesies memiliki cara berbeda untuk mempertahankan jumlah air yang dibutuhkan. Hewan yang hidup di danau dan sungai minum banyak air, makan makanan yang basah, dan mengekskresikan sejumlah besar urine berkonsentrasi rendah. Sedangkan hewan yang hidup di gurun mungkin menjalani hidup tanpa minum. Hewan tersebut memperoleh air melalui makanannya dan memiliki banyak adaptasi yang menghindarkan dari hilangnya air, seperti mengekskresi urine berkonsentrasi tinggi dan feses yang sangat kering.
Manusia menerapkan strategi yang berbeda, tergantung situasi. Jika kita tidak dapat menenmukan air untuk diminum atau jika air minum terasa aneh maka kita akan mengonservasi air dengan cara mengeluarkan urine berkonsentrasi lebih tinggi, mengurangi keringat, dan respons otonomi lainnya. Pituitary posterior mengeluarkan hormone yang disebut vasopressin yang akan meningkatkan tekanan darah dengan cara mengonstriksi pembuluh darah. Tekanan darah yang meningkat akan mengompensasi volume darah yang berkurang. Vasopressin dikenal dengan nama hormone antidiuretikkarena hormone tersebut memicu proses penyerapan kembali air dari urine pda ginjal sehingga urine menjadi lebih terkonsentrasi.
Haus Osmotik
Memakan makanan yang asin akan menyebabkan haus osmotik. Apabila kita kehilangan cairan, misalnya ketika berdarah atau berkeringat hal tersebut akan memicu haus hipovolemik.
Total konsentrasi molekul terlarut pada cairan tubuh mamalia tetap bertahan relative konstan pada nilai 0,15 M (molar). Nilai konsentrasi yang tetap dapat dianggap sebagai nilai yang dikehendaki, serupa dengan nilai yang dikehendaki untuk suhu tubuh (nilai konsentrasi 0,1 M berarti terdapat molekul terlarut dalam 1 liter larutan yang massanya sama dengan massa molekul). Perubahan terhadap nilai yang dikehendaki akan memicu mekanisme yang mengembalikan nilai konsentrasi molekul terlarut ke nilai normal.
Molekul terlarut diluar dan didalam sel menghasilkan tekanan osmotik, yaitu kecenderungan air untuk berpindah dari bagian yang konsentrasi molekulnya rendah ke bagian yang konsentrasi molekulnya tinggi, melintasi membrane semi permiabel, membrane semi permiabel adalah membrane yang dapat dilintasi oleh air tetapi tidak dapat dilintasi molekul terlarut. Membrane yang mengelilingi sel, hampir merupakan membrane semi permeable yang sempurna karena air dapat melintasinya dengan mudah dan beragam molekul terlarut melintasinya dengan lambat atau tidak sama sekali. Air dapat melintas dari cairan intraselular yang ada didalam sel menuju cairan ekstraselularyang berada diluar sel atau sebaliknya. Tekanan osmotik terjadi ketika konsentrasi molekul terlarut pada cairan di kedua sisi membrane tidak sama besar.
Bagian-bagian otak yang berperan untuk mendeteksi tekanan osmotik dan kandungan garam dalam darah antara lain organum vasculosum laminae terminalisi (OVLT) dan organ subfornikal. Otak mendapat informasi dari reseptor di system saraf tepi, termasuk perut yang mendeteksi natrium kadar tinggi. Hal tersebut menyebabkan otak dapat mengantisipasi kebutuhan osmotik sebelum seluruh tubuh mengalaminya.
Reseptor pada OVLT, organ subfornikal, dan bagian lain meneruskan informasi menuju beberapa bagian hipotalamus termasuk nucleus supraoptik dan nucleus paraventrikular yang mengendalikan laju pelepasan vasopressin oleh pituitary. Reseptor-reseptor tersebut juga meneruskan informasi menuju bagian praoptik lateral dan daerah sekeliling hipotalamus yang mengendalikan minum.
Haus Hipovolemik dan Lapar Spesifik terhadap Natrium
Jika anda kehilangan cairan tubuh dalam jumlah yang signifikan ketika berdarah, diare, atau berkeringat maka anda membutuhkan cairan walaupun tidak ada perubahan tekanan osmotik dalam tubuh anda. Jantung anda kesulitan memompa darah ke otak dan nutrien tidak mengalir ke dalam sel dengan kecepatan normal. Tubuh anda bereaksi dengan mengeluarkan hormone yang memengaruhi konstriksi pembuluh darah. Salah satu hormone tersebut adalah rasopresin, contoh lainnya angiotensin II. Angiotensin II mengonstriksi pembuluh darah untuk mengompensasi penurunan tekanan darah.
Angiotensin II membantu untuk memicu haus seiring dengan kerja reseptor pendeteksi tekanan darah pada vena-vena besar. Tetapi haus tipe ini berbeda dengan haus osmotik karena kita perlu memulihkan cairan tubuh, termasuk garam dan bukan hanya air. Haus seperti ini dikenal dengan nama haus hipovolemik, artinya haus yang dipicu oleh volume cairan yang rendah.
Hewan dengan haus hipovolemik tidak dapat meminum banyak air murni tanpa melarutkan cairan tubuhnya dan merubah tekanan osmotik tubuhnya. Hewan tersebut mengalami peningkatan preferensi terhadap air yang sedikit asin. Jika hewan tersebut ditawarkan air murni dan garam maka hewan tersebut akan menggilir keduanya hingga menghasilkan campuran yang sesuai. Jika tidak tersedia kadar garam yang cukup maka hewan tersebut akan memperlihatkan adanya keinginan yang kuat untik mengonsumsi cita rasa asin. Preferensi tersebut dikenal dengan lapar spesifik terhadap natrium yang muncul secara otomatis segera setelah munculnya kebutuhan tersebut bahkan pada hewan yang baru lahir. Lapar yang spesifik terhadap vitamin dan mineral lain mungkin harus dipelajari melalui uji coba. Seorang wanita dalam masa menstruasi atau berkeringat beranggapan bahwa makanan kecil yang asin akan terasa sangat enak.
Lapar spesifik terhadap natrium sebagian dikendalikan oleh hormone. Ketika cadangan natrium tubuh turun, kelenjar adrenal menghasilkan aldosteron yang menyebabkan ginjal, kelenjar saliva, dan kelenjar keringat mempertahankan garam. Aldosteron dan agiotensin II mengubah karakteristik mneuron pada traktus solitarius yang merupakan bagian dari system cita rasa yaitu dengan mengubah cara traktus bereaksi terhadap cita rasa sehingga reaksinya terhadap garam sama ketika bereaksi terhadap gula.
Hipotakamus Lateral
Hipotalamus lateral memiliki begitu banyak keompok-kelompok neuron dan akson yang berseliweran sehingga diibaratkan sebagai stasiun kereta api yang penuh sesak. Hipotalamus lateral mengendalikan sekresi insulin, mengubah kuatnya respons terhadap cita rasa, dan memfasilitasi asupan makanan dengan berbagai cara. Bagaimana cara hipotalamus lateral berperan dalam asupan makanan?
  • Ketika hipotalamus lateral mendeteksi rasa lapar, hipotalamus lateral akan mengirimkan informasi yang membuat makanan bercita rasa labih baik.
  • Akson yang berasal dari hipotalamus lateral memanjang ke beberapa bagian korteks serebrum, memfasilitasi penelanan makanan, dan meningkatnya respons terhadap cita rasa, aroma ataupun penglihatan makanan.
  • Hipotalamus lateral meingkatkan sekresi hormon pituitari yang menyebabkan meningkatnya sekresi insulin.
  • Hipotalamus lateral memiliki akson yang menuju ke sumsum tulang belakang dan mengendalikan respons autonom, misalnya sekresi hormon pencernaan.

Area Hipotalamus Medial
            Pakar neurosains sejak tahun 1940 telah mengetahui bahwa balur besar pada hipotalamus ventromedial dapat menimbulkan makan berlebih dan penambahan berat badan. Beberapa orang yang menderita tumor di daerah tersebut telah mengalami peningkatan berat badan hingga lebih dari 10 kg selama sebulan.
Bagian HipotalamusPengaruh Balur
Area praoptikKurangnya mekanisme fisiologi untuk mengendalikan suhu tubuh.
Area praoptik lateralKurangnya haus osmotik; sebagian disebabkan karena rusaknya sel-sel pada bagian tersebut dan sebagiannya lagi disebabkan karena rusaknya akson yang melintasi area tersebut.
Hipotalamus ventromedialMeningkatnya frekuensi makan, peningkatan berat badan, dan kadar insulin yang tinggi.
Nukleus paraventrikularMeningkatnya porsi makan, terutama meningkatnya asupan karbohidrat harian.

Gangguan Makan
Obesitas menjadi masalah yang cukup serius bagi semakin banyak Negara. Pada saat yang bersamaan terdapat sejumlah kecil orang yang menderita anoreksia—yaitu kondisi ketika individu menolak makan dalam porsi yang cukup untuk bertahan hidup dan bulimia—yaitu kondisi ketika individu berganti perilaku antara makan terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Meskipun pengaruh budaya dalam asupan makanan memang besar, tidak semua individu yang berbudaya sama memiliki pola makan atau berat badan yang sama.
Genetika dan Berat Badan
Sindrom Prader-Willi adalah sebuah kondisi genetic yang ditandai dengan adanya keterbelakangan mental, tubuh kerdil, dan obesitas. Pada beberapa kasus pula, penyebab obesitas adalah gen tunggal. Semakin banyak kasus yang telah terungkap hubungannya dengan factor genetic, walaupun gen tersebut belum teridentifikasi.
Obesitas adalah hal umum di Amerika Serikat dan di Negara-negara lain. Apa yang mungkin menyebabkan tren ini muncul? Hipotesis yang di lontarkan, antara lain berkaitan dengan gaya hidup yang semakin kurang aktif, semakin sering makan makanan siap saji, meningkatnya frekuensi makan di restoran, dan perubahan pada minuman ringan (bersoda).
Teknik-teknik Penurunan Berat Badan
Sebuah survey mengungkapkan bahwa para ahli penurun berat badan tidak memiliki sebuah pakem yang sama, mereka hanya sepakat bahwa metode pengurangan berat apapun harus mengikutsertakan peningkatan olahraga.
Penurunan berat badan memerlukan adanya kebiasaan untuk menghentikan makan walaupun kita sedang menikmatinya. Satu kesulitan yang dihadapi adalah bahwa makanan berkalori tinggi terasa sangat enak, terutama makanan yang merupakan kombinasi antara lemak dan karbohidrat, misalnya gula penghias kue.  Diet rendah karbihidrat dan diet rendah lemak berhasil dalam membantu orang untuk menurukan berat badannya.
Beberapa orang memanfaatkan obat penurun nafsu makan. Kombinasi paling efektif yang telah diketahu bertahun-tahun adalah ‘fen-fen’ yaitu fenfluramin yang meningkatkan pelepasan serotonin serta menghalangi proses pengambilan kembali serotonin. Sayangnya, karena seringkali menimbulkan komplikasi medis akhirnya ditarik dari peredaran.  Obat lainnya Sibutramin  (mengurangi porsi makan dan mencegah makan berlebih dengan mencegah serotin) dan Orsilat ( mencegah usus menyerap lemak) tetapi pengguna merasakan hal tidak enak sebab  gumpalan besar lemak tidak dicerna. Tetapi obat ini berhasil mengurangi 5% berat badan pada pengguna. Perusahaan farmasi sampai saat ini masih melakukan penelitian untuk menciptakan obat diet yang tepat.

mam

LAPAR

Bagaimana Sistem Pemcernaan Memengaruhi Pilihan Makanan
System pencernaan berfungsi untuk memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga dapat dimanfaatkan oleh sel-sel. Pencernaan diawali dari mulut, disini karbohidrat dipecah oleh enzim yang terkandung di saliva. Makanan yang telah ditelankan bergerak turun ke esophagus menuju perut. Di dalam perut, makanan bercampur dengan asam klorida dan enzim pencerna protein. Perut menyimpan makanan untuk waktu yang singkat, kemudian pada pangkal perut, otot sfinkte membuka dan makanan akan masuk ke dalam usus halus. Usus halus memiliki enam enzim-enzim yang mencerna protein, lemak, dan karbohidrat. Usus halus juga merupakan lokasi penyerapan materi hasil pencernaan makan kedalam peredaran darah. Selanjutnya, darah akan membawa zat-zat kimia tersebut menuju sel-sel tubuh untuk langsun digunakan atau disimpan agar dimanfaatkan di lain waktu. Usus besar menyerap air dan mineral serta melubrikasi materi-materi sisa untuk dikeluarkan sebagai feses.
  • Enzim dan Konsumsi Produk Olahan Susu
Pada masa penghentian menyusu, biasanya sebagian besar mamalia kehilangan enzim laktase. Laktase adalah enzim yang digunakan untuk mencerna laktosa, yaitu gula di dalam susu. Apabila mereka mengonsumsi susu, mereka akan mengalami kram perut dan terbentuk gas dalam perut. Penurunan kadar laktase adalah mekanisme hasil evolusi yang mendorong penghentian menyusu di saat yang sesuai. Banyak manusia dewasa yang memiliki kadar enzim lactase yang cukup sehingga mampu mengonsumsi susu dan produk olahannya sepanjang hidup. Namun, sebagian besar manusia dewasa tidak dapat menoleransi susu dengan baik dalam jumlah tinggi. Mereka dapat mengonsumsi keju dan yoghurt Karena lebih mudah dicerna daripada susu. Oleh karena itu, biasanya mereka menghindari konsumsi susu dan produk olahannya.
  • Pengaruh Lain dalam Pemilihan Makanan
Karnivora (pemakan hewan lain) sangat mudah untuk memilih makanan yang memuaskan.
Herbivora (pemakan tumbuhan), dan omnivore (pemakan tumbuhan dan hewan lain) hewan-hewan tersebut harus dapat membedakan antara makanan yang dapat dimakan atau tidak, serta harus mendapatkan suplai vitamin dan mineral yang cukup.
Penghindaran rasa bersyarat (conditional taste aversion), merupakan fenomena yang sangat kuat, biasanya muncul setelah sau kali konsumsi makanan yang menyebabkan sakit setelah beberapa jam mengonsumsinya.
  • Pengendalian Makan Jangka Panjang dan Jangka Pendek
  • Fakta Oral
Percobaan makanan tipuan, yaitu setiap makanan yang ditelan seekor hewan akan keluar kembalu melalui sebuah tabung yang terhubung dengan esophagus atau perut. Hewan dalam percobaan tersbeut trus menerus makan dan menelan tanpa pernah merasa kenyang. Singkatnya, cita rasa dan sensasi mulut lainnya berkontribusi dalam rasa kenyang, tetapi tidak cukup bermanfaat apabila berdiri sendiri.
  • Perut dan Usus
Ketika duodenum menggembung, maka duodenum melepaskan CCK yang akan menutup otot spinkter yang terletak diantara perut dan duodenum. Oleh karena itu, CCK meningkatkan laju penggembungan perut. Sinyal-sinyal neuron yang berasal dari usus menyebabkan beberapa sel di hipotalamus melepaskan CCK sebagai neurotransmitter dan pada reseptornya, CCK memicu penurunan asupan makanan. CCK adalah kolesistokinin yang berfungsi untuk mengurangi porsi makan.
  • Glukosa, Insulin, dan Glukagon
Hormone insulin meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam sel, termasuk sel-sel yang menyimpan nutrient untuk digunakan di masa depan. Glukagon memobilisasi cadangan bahan bakar (glikogen) dan mengonversinya menjadi gabungan pengaruh antara insulin dan glucagon menentukan berapa kadar glukisa yang ada dalam tubuh. Individu yang memiliki kadar insulin sangat rendah yang konstan, seperti pada diabetes, tidak dapat memengaruhi glukosa untuk masuk ke dalam sel sehingga mereka terus-menerus merasa lapar. Sebagian nutrien dalam tubuh mereka dibuang bersama urine dan feses. Individu yang memiliki kadar insulin tinggi yang konstan, menyimpan sebagian besar glukosa sebagai lemak dan glikogen, sehingga dalam waktu singkat setelah makan, suplai glukosa turun. Ketika kadar glukosa meningkat, maka glikogen yang tersimpan sebagai cadangan bahan bakar diubah menjadi glukosa yang akan masuk ke system peredaran darah. Jika keadaan ini diikuti oleh kadar insulin yang tinggi, maka glukosa yang ada dalam darah bebas untuk memasuki sel. Oleh karena itu, hasil akhirnya adalah penurunan nafsu makan.
  • Leptin
Sel-sel lemak menghasilkan protein yang disebut dengan leptin. Leptn mengirimkan informasi ke otak mengenai penambahan atau penurunan berat badan sehingga mengoreksi kesalahan jumlah asupan makanan harian. Akan tetapi, defisiensi leptin merupakan kejadian yang sangat jarang terjadi pada manusia. Hampir semua orang yang kelebihan berat badan menghasilkan leptin yang sebanding dengan berat badan, berbeda dengan tikus. Akan tetapi, sensivitas terhadap leptin tidak muncul dan jumlah leptin yang tinggi dapat memicu diabetes.
  • Nucleus Arkuat dan Hipotalamus Paraventrikular
Nucleus arkuat hipotalamus menerima sinyal dari rasa lapar dan kenyang. Makanan yang terasa enak dan neurotransmitter ghrelin, menstimulasi neutron yang memicu rasa lapar. Leptin, insulin, dan CCK menstimulasi neuron yang memicu rasa kenyang. Akson yang berasal dari dua jenis neuron pada nucleus arkuat mengirimkan sinyal ke nukelus paraventricular dan melepaskan neurotransmitter yang spesifik untuk asupan makanan. Nucleus paraventricular menginhibisi nucleus lateral hipotalamus yang menstimulasi makan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 11 Perilaku Reproduksi

Bab 5 Perkembangan dan Keplastikan Otak

Bab 13 Biologi Pembelajaran dan Memori